'Freelance' to gain "Dreams"
Setiap orang tentu punya impian dan untuk meraihnya kita dihadapkan dengan berbagai rintangan. Gemelut ekonomi misalnya. Di satu sisi demi mengejar impian, mahasiswa perlu memaksimalkan prestasi akademiknya di kampus. Di sisi lain, biaya perkuliahan yang semakin tinggi menuntut mahasiswa untuk bekerja dan berpenghasilan lebih demi kelangsungan mimpinya. Lalu bagaimana kita sebagai mahasiswa harus menghadapinya ?
Dalam kondisi inilah mahasiswa diharuskan bertindak lebih cerdas untuk memaksimalkan segala potensi diri dan waktunya dalam segala hal, baik di bidang akademik maupun non akademik.
Bekerja “ Freelance” adalah salah satu cara yang tepat untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut. Pekerjaan ini memang jauh lebih menguntungkan dibandingkan bekerja sebagai pegawai tetap dalam suatu perusahaan karena waktunya yang lebih fleksibel dan memungkinkan mahasiswa untuk lebih berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan kuliah. Namun, tetap saja itu akan sangat melelahkan dan menyita semua waktu luang mahasiswa. Tidak ada waktu untuk bersenang-senang dan bermain di sela-sela waktu perkuliahan yang memang sudah sangat padat. Mengurangi waktu berbaur dan mencari teman atau pacar. Berpikir lebih dewasa dan meninggalkan keinginan bermain dimasa muda.
Management waktu yang baik adalah kuncinya. Menentukan dan mengatur hal mana yang lebih dulu harus menjadi prioritas utama. Mahasiswa dapat memilih pekerjaan “Freelance” yang sesuai dengan apa yang menjadi minat dan pekerjaan impiannya dimasa yang akan datang. Misalnya saja, saya yang ingin menjadi seorang jurnalis tentu akan mencari pekerjaan “ Freelance” yang mendekatkan saya untuk meraih impian saya. Dengan hal ini, maka mahasiswa dapat menjalankan keduanya secara selaras dengan satu tujuan yang sama yaitu impian.
Selain untuk menambah pengalaman demi masa yang akan datang. Juga dapat memberikan inspirasi dan mendekatkan mahasiswa menuju jalan menuju impian mereka.
Mengerjakan pekerjaan yang kita cintai adalah cara yang tepat untuk menghilangkan rasa frustasi dan bimbang. Intinya jangan pernah menganggap pekerjaan tersebut sebagai suatu beban hidup. Melainkan jadikalah pekerjaan ini sebagai batu loncatan untuk meraih Impian.
Comments
Post a Comment